CARA MENDAPATKAN BANYAK TEMAN
Anda heran mengapa ada orang yang begitu mudah berteman? Bahkan ketika
sedang menunggu giliran masuk ke ruang dokter pun, tiba-tiba Anda
menyadari ia sudah ngobrol dengan semua orang di ruang tunggu. Mereka
bahkan saling menyebut nama dan ngobrol seolah dengan teman lama.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Seribu kawan masih kurang, Satu musuh kebanyakan". Ini berarti bahwa jika kita memiliki banyak teman maka kita akan mendapatkan banyak manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga kita diharapkan berteman dengan orang banyak. Di sisi lain kita juga harus menghindari permusuhan dengan orang lain karena hanya mendatangkan kerugian bagi kita.
Orang yang egois, keras kepala, culas, munafik, pelit, sombong, dengki, dsb umumnya sangat mudah untuk membuat musuh dan dijauhi oleh ornag-orang di sekitar kita. Tetapi orang yang dermawan, suka menolong, suka membantu, gotong royong, baik hati, rendah hati, jujur, sopan, dll akan sangat mudah mencari teman dan kawan pun akan datang dengan sendirinya.
Hati-hati dan selalu waspada dengan penjahat dan manusia berotak kriminal karena mereka dapat sewaktu-waktu merugikan anda dengna melakukan berbagai tindak kriminal atau perbuatan tidak menyenangkan anda serta keluarga dan orang-orang yang anda cintai. Berkawan dengan penjahat tidak banyak keuntungannya karena mereka senang mendapat perhatian dan bantuan anda tetapi mereka enggan berbuat kebajikan kepada anda dan cenderung sewaktu-waktu bisa berubah menjadi musuh yang kejam dan tidak berperasaan / berperikemanusiaan.
Ada beberapa hal yang membuat orang mudah berteman dengan orang yang baru dijumpai. Anda bisa mencuri kiat-kiat yang mereka lakukan, lalu mengubah cara tersebut menjadi sifat-sifat Anda yang alami di antaranya :
Apa salahnya melontarkan senyuman lebih dulu pada orang yang sedang berpapasan dengan Anda? Gengsi, karena orang itu yunior Anda di kantor? Atau takut dikira naksir? Sudahlah, buang jauh-jauh pikiran tersebut. Tak usah takut bila Anda memberi pesan bahwa Anda ingin ngobrol dengannya, atau ingin tahu siapa dia. Tersenyumlah, lambaikan tangan, anggukkan kepala, apa saja yang memberi kesan Anda orang yang ramah.
Bila Anda bertemu seseorang yang tak dikenal, memberikan senyum juga akan membuatnya tahu bahwa ia boleh bercakap-cakap dengan Anda. Coba cara ini setiap kali Anda keluar dari rumah, misalnya pada orang yang biasa Anda temui di kereta komuter, ibu-ibu di sebelah Anda yang sedang menawar harga barang di pasar, bahkan pada anak-anak yang sedang bermain. Setelah terbiasa melontarkan senyum, hal ini akan menjadi kebiasaan baru yang terjadi secara alami.
Lagi-lagi, apa salahnya berbicara lebih pada orang yang belum Anda kenal? Setiap orang bisa saja menjawab pertanyaan, atau memberi respons pada komentar seseorang, tapi orang yang mudah berteman adalah yang biasa mengajak bercakap lebih dulu. Rahasia orang yang mudah berteman adalah menganggap hal-hal di sekitarnya sebagai peluang untuk mulai berbicara, dan bukannya menunggu disapa.
Untuk memecahkan keheningan atau suasana kaku dengan orang yang belum Anda kenal, mulailah dengan orang-orang yang jarang Anda ajak bicara. Misalnya, perempuan di antrian belakang Anda di konter check in bandara, atau bahkan CEO perusahaan yang tidak pernah Anda jumpai sehari-hari. Jangan menjadikan "tugas" ini sebagai beban. Tetap jadilah diri Anda sendiri. “Anda harus nyaman saat melakukannya. Kalau Anda harus berpikir apa yang harus dikatakan, Anda akan merasa ragu, dan momen itu akan lenyap," kata RoAne.
Ngomong-ngomong, apa sih yang bisa menjadi bahan pembicaraan dengan orang yang baru dikenal? Cari topik yang sama-sama Anda ketahui atau Anda rasakan di sekitar Anda. Misalnya, soal cuaca yang panas, atau billboard iklan yang menampakkan wajah bintang favorit Anda. Atau, topik yang sedang hangat dibicarakan di siaran televisi, misalnya tentang pembatasan kendaraan pada jam-jam sibuk, atau soal program sale di berbagai mal di Jakarta.
Agar pembicaraan tidak sekadar menjadi basa-basi, tanyakan pendapat teman baru Anda itu. Lemparkan sebuah topik yang jawabannya akan lebih panjang daripada sekadar "ya" dan "tidak". Misalnya Anda sedang berbelanja di supermarket. Ketimbang hanya mengatakan, "Waduh, mahalnya...", lebih baik tunjukkan kepedulian Anda dengan mengatakan, "Ya ampun, kayak gini harganya Rp 100 ribu? Apanya yang bikin mahal? Memangnya ini merek terkenal, ya?"
Tidak ada orang yang senang mendengarkan orang lain yang hanya membicarakan dirinya sendiri. maka, Anda harus tahu kapan harus berhenti dan memberi kesempatan orang tersebut bicara. Jangan lupa, setiap orang pasti senang bila dianggap memiliki pengetahuan yang luas. Tak usah meminta pendapatnya soal kebijakan pemerintah mengenai sesuatu hal. Saat Anda berada di kedai kopi, misalnya, coba minta pendapat orang di sebelah Anda, apa minuman yang cocok untuk Anda yang sebenarnya tak begitu suka kopi. Ia pasti akan senang memberitahukan informasi tersebut pada Anda.
Bila suatu saat Anda berkesempatan membuka obrolan dengan seseorang yang baru Anda kenal, lontarkan sedikitnya tiga pertanyaan. Hal itu akan memberikan celah pada orang lain untuk terbuka pada Anda, dan merasa dihargai. Ketika mereka merasa dihargai, mereka pasti akan berusaha ngobrol lebih banyak bersama Anda.
Dalam berkenalan tidak harus dimulai dengan memperkenalkan diri, tetapi bisa melalui basa-basi yang baik dan sopan. Yang pasti kita harus merendah walaupun lawan bicara lebih muda usia dari kita. Berbicara seperlunya, tidak bertele-tele, membanggakan diri, narsis, jutek, sok tau, dsb. Bersikaplah sederhana apa adanya dan jangan membanggakan materi / kekayaan yang kita miliki.
Terkadang orang yang kaya akan merasa risih jika bergaul dengan orang-orang miskin, orang yang tidak berpendidikan, orang yang memiliki tampang kriminil, dsb. Justru pertemanan orang-orang kecil terkadang sifatnya lebih kekal jujur apa adanya tanpa pamrih. Jika kita berteman dengan orang elit yang suka pamer, foya-foya, hidup gelamor, dsb mungkin akan meninggalkan kita ketika kita menjadi miskin atau pun jika kita terkena musibah mereka enggan turun langsung membantu kita karena kesibukan mereka. Jangan ragu berteman dengan tukang bakso, tukang ojek, ibu-ibu, nenek-nenek, anak kecil, penjaga warung, tukang sampah, tukang sayur, satpam, dsb karena mungkin suatu saat kita membutuhkan bantuan mereka. Ketika kita sedang kesulitan pun meraka akan dengan senagn hati menawarkan bantuan mereka secara cuma-cuma.
Bakti sosial, donor darah dan pengabdian adalah salah satu cara bersosialisasi. Jika ada kerja bhakti di lingkangan tempat tinggal ada maka sebaiknya anda ikut berperan serta ambil bagian. Selain itu juga ada acara-acara sosial lain yang sangat baik untuk anda ikuti seperti posyandu, kepengurusan rt, karang taruna, pengajian, pemberantasan sarang nyamuk psn, perlombaan peringatan 17 agustusan, arisan, dan masih banyak lagi lainnya. Jangan sungkan bantu secara langsung tetangga, teman, saudara, rekan kerja, dll yang sedang kesusahan karena mereka akan merasa senang sekali jika ada yang membantu dan mereka pun akan sangat senang jika dapat membantu kita di kemudian hari. Tolak segera jika mereka meminta bantuan yang tidak wajar seperti minta bantuan merampok bank, mencarikan jablay, corat-coret tembok orang, ngerjain guru/dosen, dsb.
Dalam bersosial kita akan senang jika orang lain sopan, ramah, rendah hati, dsb. Begitupun dengan orang lain yang sudah pasti akan senang hati dapat berteman dengan orang yang memiliki sifat-sifat di atas. Sotoy, narsis, sombong, membual, kikir, munapik, dll adalah sifat-sifat yang akan menimbulkan nilai negatif di mata orang lain sehingga mereka akan enggan untuk untuk berteman akrab dengan kita serta menghasilkan antipati di mata orang-orang.
Hindarilah sifat-sifat yang dapat menghadirkan musuh ke hadapan kehidupan kita seperti iri, dengki, sombong, congkak, angkuh, sok berkuasa, sok kaya, munafik, pelit, culas, egois, keras kepala, dsb. Selain itu hindari minuman keras, narkoba dan kawan-kawan agar terhindar dari dijauhi orang. Ramah, santun, rendah hati, mengalah, dll dapat menghindarkan kita dari permusuhan. Selesaikan segala masalah problema kehidupan sosial yang ada dengan tuntas secara baik-baik agar tidak berkepanjangan dan menimbulkan permusuhan.
Tak punya waktu untuk makan siang dengan teman? Lakukan tugas bersama sehingga Anda berdua bisa menyelesaikan daftar to do sambil membina hubungan. Anda juga bisa olahraga bersama, manicure, jalan kaki bersama atau bahkan belanja bahan pangan bersama.
Cari teman yang mempunyai minat yang sama dengan bergabung dengan klub tertentu atau melakukan tugas sosial. Karena kita sering menunda untuk berhubungan dengan orang lain, memilih aktivitas yang mempunyai jadwal memaksa kita untuk mencari waktu.
Saat harus antri menunggu sesuatu, coba gunakan waktu untuk menelepon teman di ponsel. Anda dapat kesempatan untuk ngobrol tanpa menggunakan waktu dari kehidupan Anda yang sibuk. Waktu menuggu juga baik untuk ngobrol. Anda akan terhindar ngobrol terlalu lama karena harus mengakhirnya ketika Anda dapat giliran atau harus pergi.
Internet memudahkan hubungan dengan teman bukan hanya dengan email saja. Tanya apakah teman Anda punya website pribadi sehingga Anda bisa up to date dengan berita mereka ketika online.
Banyak di antara kita menunda kumpul bersama karena rumah berantakan. Padahal melewatkan waktu bermakna bersama teman tidak selalu harus berupa jamuan makan malam. Coba buat pesta pizza kasual sehingga Anda dan teman-teman bisa lebih rileks.
Kriteria Teman Yang Baik Yang Harus Kita Dekati :
- Jujur Dapat Dipercaya
- Suka Menolong Tanpa Pamrih
- Rajin Beribadah Dengan Toleransi
- Tidak Membeda-Bedakan Orang
- Tidak Suka Kehidupan Hitam / Kriminal
- Rajin Mengikuti Kegiatan Sosial
- Menyayangi Keluarganya
- Menjauhi Narkoba, Seks Bebas, Minuman Keras
Sifat-sifat yang harus kita miliki untuk mendapatkan banyak teman
1. Miliki perilaku yang baik dan menyenangkan
Tidak dipungkiri bahwa orang yang memiliki akhlak baik akan memiliki banyak teman. Sebab Hati seseorang dilihat dari akhlak dan perilakunya. Banyak diantara kita yang cenderung untuk menyukai orang-orang yang berperilaku baik. Sedangkan orang yang berperilaku jahat akan dijauhi, lihat saja ketika ada orang yang berperilaku kurang baik ketika ia datang menghampiri kita akan berusaha untuk menghindar dari dia kan?. Salah satu cara menjadi pribadi yang baik adalah dengan selalu tersenyum ketika bertemu seseorang, dan juga tidak mudah menjadi marah ketika ada masalah
2. Tidak Egois.
Egois adalah perilaku buruk yang ingin menang sendiri. Jika ingin mendapatkan banyak teman maka berusahalah untuk membuang jauh-jauh sikap egois di dalam diri kita. Jangan selalu mengutamakan kepentingan pribadi, tapi utamakanlah kepentingan bersama saat bersama dengan teman-teman kita. Rela berkorban adalah tanda bahwa kita tidak memiliki sikap egois pada diri kita. Walaupun berkorban itu terasa sulit tapi akan diakhiri dengan kebaikan. Jika hari ini kita berkorban untuk orang lain, maka esok atau dihari yang lain kita juga akan mendapatkan pertolongan dari orang yang tak di duga-duga.
3. Suka Berbagi
Perilaku suka berbagi memang sulit dilakukan dizaman yang serba susah seperti sekarang ini, dimana tuntutan hidup semakin tinggi. Tapi percayalah dengan banyak berbagi dengan teman-teman dapat menciptakan rasa persaudaraaan yang tinggi dengan orang lain. Hal ini banyak dilakukan oleh para pecinta alam. Mereka sangat senang berbagi walau hanya dengan segelas air untuk diminum berame-rame sehingga persaudaraan mereka semakin dekat sesama teman maupun sahabat. Anda dapat memasuki oraganisasi dan perkumpulan orang-orang yang memiliki jiwa berbagi yang tinggi, seperti para pecinta alam.
4. Jadi pembicara dan mendengar yang baik
Menjadi pembicara yang baik lebih mudah daripada menjadi pendengar yang baik. Sebab terkadang kita malas mendengar orang yang berbicara panjang lebar apalagi bila tak ada keuntungannya sama sekali dengan kita. Tetapi menjadi pendengar yang baik menandakan penghormatan kita terhadap orang lain lawan bicara kita. Sedangkan menjadi pembicara yang baik adalah dengan tidak mengeluarkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan teman kita yang mendengarnya. Tetapi kalau kita tidak mampu melakukannya, maka lebih baik kita diam saja.
5. Tingkatkan Sosialisasi
Rajin bersosialisasi membuat kita menjadi lebih mudah akrab dengan siapa saja dan memiliki banyak teman. Orang yang banyak bersosialisasi biasanya akan memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman menghadapi berbagai jenis dan karakter orang yang berbeda-beda. Cara untuk belajar bersosialisasi adalah dengan masuk dan aktif di dalam organisasi social kemasyarakatan.
6. Miliki sikap keterbukaan
Kunci untuk memiliki banyak teman adalah dengan tidak mengurung diri, sebab hal itu membuat diri kita menjadi terkucilkan dengan dunia. Jangan selalu berdiam diri di dalam rumah apalagi jika anda seorang lelaki, beda halnya dengan wanita yang memang cenderuung menyukai kehidupan di rumah. Cobalah untuk sering keluar rumah dan mencari hal-hal yang baru.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Seribu kawan masih kurang, Satu musuh kebanyakan". Ini berarti bahwa jika kita memiliki banyak teman maka kita akan mendapatkan banyak manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga kita diharapkan berteman dengan orang banyak. Di sisi lain kita juga harus menghindari permusuhan dengan orang lain karena hanya mendatangkan kerugian bagi kita.
Orang yang egois, keras kepala, culas, munafik, pelit, sombong, dengki, dsb umumnya sangat mudah untuk membuat musuh dan dijauhi oleh ornag-orang di sekitar kita. Tetapi orang yang dermawan, suka menolong, suka membantu, gotong royong, baik hati, rendah hati, jujur, sopan, dll akan sangat mudah mencari teman dan kawan pun akan datang dengan sendirinya.
Hati-hati dan selalu waspada dengan penjahat dan manusia berotak kriminal karena mereka dapat sewaktu-waktu merugikan anda dengna melakukan berbagai tindak kriminal atau perbuatan tidak menyenangkan anda serta keluarga dan orang-orang yang anda cintai. Berkawan dengan penjahat tidak banyak keuntungannya karena mereka senang mendapat perhatian dan bantuan anda tetapi mereka enggan berbuat kebajikan kepada anda dan cenderung sewaktu-waktu bisa berubah menjadi musuh yang kejam dan tidak berperasaan / berperikemanusiaan.
Ada beberapa hal yang membuat orang mudah berteman dengan orang yang baru dijumpai. Anda bisa mencuri kiat-kiat yang mereka lakukan, lalu mengubah cara tersebut menjadi sifat-sifat Anda yang alami di antaranya :
1. Tersenyum dan Melambaikan Tangan
Apa salahnya melontarkan senyuman lebih dulu pada orang yang sedang berpapasan dengan Anda? Gengsi, karena orang itu yunior Anda di kantor? Atau takut dikira naksir? Sudahlah, buang jauh-jauh pikiran tersebut. Tak usah takut bila Anda memberi pesan bahwa Anda ingin ngobrol dengannya, atau ingin tahu siapa dia. Tersenyumlah, lambaikan tangan, anggukkan kepala, apa saja yang memberi kesan Anda orang yang ramah.
Bila Anda bertemu seseorang yang tak dikenal, memberikan senyum juga akan membuatnya tahu bahwa ia boleh bercakap-cakap dengan Anda. Coba cara ini setiap kali Anda keluar dari rumah, misalnya pada orang yang biasa Anda temui di kereta komuter, ibu-ibu di sebelah Anda yang sedang menawar harga barang di pasar, bahkan pada anak-anak yang sedang bermain. Setelah terbiasa melontarkan senyum, hal ini akan menjadi kebiasaan baru yang terjadi secara alami.
2. Membuka Pembicaraan
Lagi-lagi, apa salahnya berbicara lebih pada orang yang belum Anda kenal? Setiap orang bisa saja menjawab pertanyaan, atau memberi respons pada komentar seseorang, tapi orang yang mudah berteman adalah yang biasa mengajak bercakap lebih dulu. Rahasia orang yang mudah berteman adalah menganggap hal-hal di sekitarnya sebagai peluang untuk mulai berbicara, dan bukannya menunggu disapa.
Untuk memecahkan keheningan atau suasana kaku dengan orang yang belum Anda kenal, mulailah dengan orang-orang yang jarang Anda ajak bicara. Misalnya, perempuan di antrian belakang Anda di konter check in bandara, atau bahkan CEO perusahaan yang tidak pernah Anda jumpai sehari-hari. Jangan menjadikan "tugas" ini sebagai beban. Tetap jadilah diri Anda sendiri. “Anda harus nyaman saat melakukannya. Kalau Anda harus berpikir apa yang harus dikatakan, Anda akan merasa ragu, dan momen itu akan lenyap," kata RoAne.
3. Gunakan Pertanyaan Terbuka
Ngomong-ngomong, apa sih yang bisa menjadi bahan pembicaraan dengan orang yang baru dikenal? Cari topik yang sama-sama Anda ketahui atau Anda rasakan di sekitar Anda. Misalnya, soal cuaca yang panas, atau billboard iklan yang menampakkan wajah bintang favorit Anda. Atau, topik yang sedang hangat dibicarakan di siaran televisi, misalnya tentang pembatasan kendaraan pada jam-jam sibuk, atau soal program sale di berbagai mal di Jakarta.
Agar pembicaraan tidak sekadar menjadi basa-basi, tanyakan pendapat teman baru Anda itu. Lemparkan sebuah topik yang jawabannya akan lebih panjang daripada sekadar "ya" dan "tidak". Misalnya Anda sedang berbelanja di supermarket. Ketimbang hanya mengatakan, "Waduh, mahalnya...", lebih baik tunjukkan kepedulian Anda dengan mengatakan, "Ya ampun, kayak gini harganya Rp 100 ribu? Apanya yang bikin mahal? Memangnya ini merek terkenal, ya?"
4. Berhenti Bicara Pada Waktunya
Tidak ada orang yang senang mendengarkan orang lain yang hanya membicarakan dirinya sendiri. maka, Anda harus tahu kapan harus berhenti dan memberi kesempatan orang tersebut bicara. Jangan lupa, setiap orang pasti senang bila dianggap memiliki pengetahuan yang luas. Tak usah meminta pendapatnya soal kebijakan pemerintah mengenai sesuatu hal. Saat Anda berada di kedai kopi, misalnya, coba minta pendapat orang di sebelah Anda, apa minuman yang cocok untuk Anda yang sebenarnya tak begitu suka kopi. Ia pasti akan senang memberitahukan informasi tersebut pada Anda.
Bila suatu saat Anda berkesempatan membuka obrolan dengan seseorang yang baru Anda kenal, lontarkan sedikitnya tiga pertanyaan. Hal itu akan memberikan celah pada orang lain untuk terbuka pada Anda, dan merasa dihargai. Ketika mereka merasa dihargai, mereka pasti akan berusaha ngobrol lebih banyak bersama Anda.
5. Tidak Sok Kenal Sok Dekat / SKSD
Dalam berkenalan tidak harus dimulai dengan memperkenalkan diri, tetapi bisa melalui basa-basi yang baik dan sopan. Yang pasti kita harus merendah walaupun lawan bicara lebih muda usia dari kita. Berbicara seperlunya, tidak bertele-tele, membanggakan diri, narsis, jutek, sok tau, dsb. Bersikaplah sederhana apa adanya dan jangan membanggakan materi / kekayaan yang kita miliki.
6. Tidak Pilih-Pilih Teman
Terkadang orang yang kaya akan merasa risih jika bergaul dengan orang-orang miskin, orang yang tidak berpendidikan, orang yang memiliki tampang kriminil, dsb. Justru pertemanan orang-orang kecil terkadang sifatnya lebih kekal jujur apa adanya tanpa pamrih. Jika kita berteman dengan orang elit yang suka pamer, foya-foya, hidup gelamor, dsb mungkin akan meninggalkan kita ketika kita menjadi miskin atau pun jika kita terkena musibah mereka enggan turun langsung membantu kita karena kesibukan mereka. Jangan ragu berteman dengan tukang bakso, tukang ojek, ibu-ibu, nenek-nenek, anak kecil, penjaga warung, tukang sampah, tukang sayur, satpam, dsb karena mungkin suatu saat kita membutuhkan bantuan mereka. Ketika kita sedang kesulitan pun meraka akan dengan senagn hati menawarkan bantuan mereka secara cuma-cuma.
7. Aktif Kegiatan Sosial Dan Membantu Sesama
Bakti sosial, donor darah dan pengabdian adalah salah satu cara bersosialisasi. Jika ada kerja bhakti di lingkangan tempat tinggal ada maka sebaiknya anda ikut berperan serta ambil bagian. Selain itu juga ada acara-acara sosial lain yang sangat baik untuk anda ikuti seperti posyandu, kepengurusan rt, karang taruna, pengajian, pemberantasan sarang nyamuk psn, perlombaan peringatan 17 agustusan, arisan, dan masih banyak lagi lainnya. Jangan sungkan bantu secara langsung tetangga, teman, saudara, rekan kerja, dll yang sedang kesusahan karena mereka akan merasa senang sekali jika ada yang membantu dan mereka pun akan sangat senang jika dapat membantu kita di kemudian hari. Tolak segera jika mereka meminta bantuan yang tidak wajar seperti minta bantuan merampok bank, mencarikan jablay, corat-coret tembok orang, ngerjain guru/dosen, dsb.
8. Sopan Santun, Ramah, Rendah Hati Dan Mengalah
Dalam bersosial kita akan senang jika orang lain sopan, ramah, rendah hati, dsb. Begitupun dengan orang lain yang sudah pasti akan senang hati dapat berteman dengan orang yang memiliki sifat-sifat di atas. Sotoy, narsis, sombong, membual, kikir, munapik, dll adalah sifat-sifat yang akan menimbulkan nilai negatif di mata orang lain sehingga mereka akan enggan untuk untuk berteman akrab dengan kita serta menghasilkan antipati di mata orang-orang.
9. Jangan Membuat Musuh
Hindarilah sifat-sifat yang dapat menghadirkan musuh ke hadapan kehidupan kita seperti iri, dengki, sombong, congkak, angkuh, sok berkuasa, sok kaya, munafik, pelit, culas, egois, keras kepala, dsb. Selain itu hindari minuman keras, narkoba dan kawan-kawan agar terhindar dari dijauhi orang. Ramah, santun, rendah hati, mengalah, dll dapat menghindarkan kita dari permusuhan. Selesaikan segala masalah problema kehidupan sosial yang ada dengan tuntas secara baik-baik agar tidak berkepanjangan dan menimbulkan permusuhan.
10. Bertemu Sambil Bertugas
Tak punya waktu untuk makan siang dengan teman? Lakukan tugas bersama sehingga Anda berdua bisa menyelesaikan daftar to do sambil membina hubungan. Anda juga bisa olahraga bersama, manicure, jalan kaki bersama atau bahkan belanja bahan pangan bersama.
11. Kembangkan Jaringan Sosial
Cari teman yang mempunyai minat yang sama dengan bergabung dengan klub tertentu atau melakukan tugas sosial. Karena kita sering menunda untuk berhubungan dengan orang lain, memilih aktivitas yang mempunyai jadwal memaksa kita untuk mencari waktu.
12. Gunakan Sedikit Waktu
Saat harus antri menunggu sesuatu, coba gunakan waktu untuk menelepon teman di ponsel. Anda dapat kesempatan untuk ngobrol tanpa menggunakan waktu dari kehidupan Anda yang sibuk. Waktu menuggu juga baik untuk ngobrol. Anda akan terhindar ngobrol terlalu lama karena harus mengakhirnya ketika Anda dapat giliran atau harus pergi.
13. Gunakan Teknologi Tinggi
Internet memudahkan hubungan dengan teman bukan hanya dengan email saja. Tanya apakah teman Anda punya website pribadi sehingga Anda bisa up to date dengan berita mereka ketika online.
14. Buat Pertemuan Kasual
Banyak di antara kita menunda kumpul bersama karena rumah berantakan. Padahal melewatkan waktu bermakna bersama teman tidak selalu harus berupa jamuan makan malam. Coba buat pesta pizza kasual sehingga Anda dan teman-teman bisa lebih rileks.
Kriteria Teman Yang Baik Yang Harus Kita Dekati :
- Jujur Dapat Dipercaya
- Suka Menolong Tanpa Pamrih
- Rajin Beribadah Dengan Toleransi
- Tidak Membeda-Bedakan Orang
- Tidak Suka Kehidupan Hitam / Kriminal
- Rajin Mengikuti Kegiatan Sosial
- Menyayangi Keluarganya
- Menjauhi Narkoba, Seks Bebas, Minuman Keras
Sifat-sifat yang harus kita miliki untuk mendapatkan banyak teman
1. Miliki perilaku yang baik dan menyenangkan
Tidak dipungkiri bahwa orang yang memiliki akhlak baik akan memiliki banyak teman. Sebab Hati seseorang dilihat dari akhlak dan perilakunya. Banyak diantara kita yang cenderung untuk menyukai orang-orang yang berperilaku baik. Sedangkan orang yang berperilaku jahat akan dijauhi, lihat saja ketika ada orang yang berperilaku kurang baik ketika ia datang menghampiri kita akan berusaha untuk menghindar dari dia kan?. Salah satu cara menjadi pribadi yang baik adalah dengan selalu tersenyum ketika bertemu seseorang, dan juga tidak mudah menjadi marah ketika ada masalah
2. Tidak Egois.
Egois adalah perilaku buruk yang ingin menang sendiri. Jika ingin mendapatkan banyak teman maka berusahalah untuk membuang jauh-jauh sikap egois di dalam diri kita. Jangan selalu mengutamakan kepentingan pribadi, tapi utamakanlah kepentingan bersama saat bersama dengan teman-teman kita. Rela berkorban adalah tanda bahwa kita tidak memiliki sikap egois pada diri kita. Walaupun berkorban itu terasa sulit tapi akan diakhiri dengan kebaikan. Jika hari ini kita berkorban untuk orang lain, maka esok atau dihari yang lain kita juga akan mendapatkan pertolongan dari orang yang tak di duga-duga.
3. Suka Berbagi
Perilaku suka berbagi memang sulit dilakukan dizaman yang serba susah seperti sekarang ini, dimana tuntutan hidup semakin tinggi. Tapi percayalah dengan banyak berbagi dengan teman-teman dapat menciptakan rasa persaudaraaan yang tinggi dengan orang lain. Hal ini banyak dilakukan oleh para pecinta alam. Mereka sangat senang berbagi walau hanya dengan segelas air untuk diminum berame-rame sehingga persaudaraan mereka semakin dekat sesama teman maupun sahabat. Anda dapat memasuki oraganisasi dan perkumpulan orang-orang yang memiliki jiwa berbagi yang tinggi, seperti para pecinta alam.
4. Jadi pembicara dan mendengar yang baik
Menjadi pembicara yang baik lebih mudah daripada menjadi pendengar yang baik. Sebab terkadang kita malas mendengar orang yang berbicara panjang lebar apalagi bila tak ada keuntungannya sama sekali dengan kita. Tetapi menjadi pendengar yang baik menandakan penghormatan kita terhadap orang lain lawan bicara kita. Sedangkan menjadi pembicara yang baik adalah dengan tidak mengeluarkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan teman kita yang mendengarnya. Tetapi kalau kita tidak mampu melakukannya, maka lebih baik kita diam saja.
5. Tingkatkan Sosialisasi
Rajin bersosialisasi membuat kita menjadi lebih mudah akrab dengan siapa saja dan memiliki banyak teman. Orang yang banyak bersosialisasi biasanya akan memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman menghadapi berbagai jenis dan karakter orang yang berbeda-beda. Cara untuk belajar bersosialisasi adalah dengan masuk dan aktif di dalam organisasi social kemasyarakatan.
6. Miliki sikap keterbukaan
Kunci untuk memiliki banyak teman adalah dengan tidak mengurung diri, sebab hal itu membuat diri kita menjadi terkucilkan dengan dunia. Jangan selalu berdiam diri di dalam rumah apalagi jika anda seorang lelaki, beda halnya dengan wanita yang memang cenderuung menyukai kehidupan di rumah. Cobalah untuk sering keluar rumah dan mencari hal-hal yang baru.
Komentar
Posting Komentar