makalah USAHA DAN ENERGI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa masalah terkadang lebih sulit
dari apa yang terlihat (Young, 2002:164). Seperti Anda mencoba mencari laju
anak panah yang baru dilepaskan dari busurnya. Anda menggunakan hukum Newton
dan semua teknik penyelesaian soal yang pernah kita pelajari, akan tetapi Anda
menemui kesulitan. Setelah pemanah melepaskan anak panah, tali busur memberi
gaya yang berubah-ubah yang bergantung pada posisi busur. Akibatnya, metode
sederhana yang pernah kita pelajari tidak cukup untuk manghitung lajunya.
Jangan takut, masih ada metode-metode lainnya untuk menyelesaikan soal-soal
tersebut.
Metode baru yang sebentar lagi akan
kita lihat menggunakan ide kerja dan energi. Kita akan menggunakan konsep
energi untuk mempelajari rentang fenomena fisik yang sangat luas. Kita akan
mengembangkan konsep kerja dan energi kinetik untuk memahami konsep umum
mengenai energi dan kita akan melihat bagaimana kekekalan energi muncul.
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan usaha?
Apa yang dimaksud dengan energi?
Apa yang dimaksud dengan daya, satuan
daya?
C. Tujuan
Makalah ini dimaksudkan untuk dapat membantu meningkatkan pemahaman mengenai konsep ‘’usaha dan energi’’ dan ‘’impuls dan momentum’’ sehingga akan memungkinkan kita dapat menyelesaikan soal-soal sebelumnya yang tidak dapat diselesaikan dengan mekanika.
Makalah ini dimaksudkan untuk dapat membantu meningkatkan pemahaman mengenai konsep ‘’usaha dan energi’’ dan ‘’impuls dan momentum’’ sehingga akan memungkinkan kita dapat menyelesaikan soal-soal sebelumnya yang tidak dapat diselesaikan dengan mekanika.
BAB II
USAHA DAN ENERGI
A. Usaha
1. pengertian usaha
Apakah bedanya usaha dalam kehidupan
sehari-hari dengan dalam fisika?Dalam kehidupan sehari-hari, kata usaha dapat
diartikan sebagai kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk
mencapai tujuan tertentu.Usaha dapat juga diartikan sebagai pekerjaan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dalam fisika, pengertian usaha hampir
sama dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari. Kesamaannya adalah
dalam hal kegiatan dengan mengerahkan tenaga. Pengertian
usaha dalam fisika selalu menyangkut
tenaga atau energi. Apabila sesuatu (manusia, hewan, atau mesin) melakukan
usaha maka yang melakukan usaha itu harus mengeluarkan sejumlah energi untuk
menghasilkan perpindahan.
Jadi, jika suatu benda diberi gaya
namun benda tidak mengalami perpindahan, maka dikatakan usaha pada benda
tersebut adalah nol .
Sebagai contoh sebuah mesin melakukan
usaha ketika mengangkat atau memindahkan sesuatu.Seseorang yang membawa batu
bata ke lantai dua sebuah bangunan telah melakukan usaha.
2.
Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Konstan
Usaha yang dilakukan
oleh gaya konstan (besar maupun arahnya) didefinisikan sebagai hasil perkalian
antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya pada arah perpindahan
tersebut.Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa lebih besar dan pada
jarak yang lebih jauh, diperlukan usaha yang lebih besar pula.
Dengan berdasarkan
pada kenyataan tersebut, usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan
perpindahan yang terjadi Apabila usaha disimbolkan dengan W, gaya F, dan
perpindahan s,
Baik gaya maupun
perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan konsep perkalian titik
antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan besaran skalar.
Bila sudut yang
dibentuk oleh gaya F dengan perpindahan s adalah θ, maka besarnya usaha dapat
dituliskan sebagai: W = (F cos θ).s Komponen gaya F sin θ dikatakan tidak
melakukan usaha sebab tidak ada perpindahan ke arah komponen itu.
Dari persamaan rumus usaha, dapat
dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu gaya:
a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya,
a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya,
b. Berbanding lurus dengan perpindahan
benda,
c. Bergantung pada sudut antara arah
gaya dan perpindahan benda.
Jika persamaan rumus usaha kita tinjau
lebih seksama, kita mendapatkan beberapa keadaan yang istimewa yang berhubungan
dengan arah gaya dan perpindahan benda yaitu sebagai berikut:
a. Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah perpindahan benda dan cos θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F dapat dinyatakan:
a. Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah perpindahan benda dan cos θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F dapat dinyatakan:
W = F .s cos θ
W = F .s . 1
b. Apabila θ = 900 maka arah gaya F
tegak lurus dengan arah perpindahan benda dan cos θ = 0,
sehingga W = 0. Jadi, jika gaya F
bekerja pada suatu benda dan benda berpindah dengan
arah tegak lurus pada arah gaya,
dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.
c. Apabila θ = 1800, maka arah gaya F
berlawanan dengan arah perpindahan benda dan nilai cos θ = -
1, sehingga W mempunyai nilai negatif.
Hal itu dapat diartikan bahwa gaya atau benda itu
tidak
melakukan usaha dan benda tidak
mengeluarkan energi, tetapi mendapatkan energi.
d. Apabila s = 0, maka gaya tidak
menyebabkan benda berpindah. Hal itu berarti W = 0. Jadi,
meskipun ada gaya yang bekerja pada
suatu benda,namun jika benda itu tidak berpindah
maka,
dikatakan bahwa gaya itu tidak
melakukan usaha.
3. Satuan Usaha
Dalam
SI satuan gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah meter (m).
Sehingga, satuan usaha merupakan hasil perkalian antara satuan gaya dan satuan
perpindahan, yaitu newton meter atau joule. Satuan joule dipilih untuk
menghormati James Presccott Joule (1816 – 1869), seorang ilmuwan Inggris yang
terkenal dalam penelitiannya mengenai konsep panas dan energi.
1 joule = 1 Nm
karena 1 N = 1 Kg . m/s2
maka 1 joule = 1 Kg . m/s2 x 1 m
1 joule = 1 Kg .m2/s2
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya
digunakan satuan kilo joule (kJ) dan mega joule (MJ).
1 kJ = 1.000 J
1 kJ = 1.000 J
1 MJ = 1.000.000 J
4. Menghitung Usaha dari Grafik Gaya
dan Perpindahan
Apabila
gaya yang bekerja pada suatu benda besar dan arahnya tetap maka grafik antara F
dan perpindahan s merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu mendatar
Grafik gaya F terhadap perpindahan s jika besar dan arah F tetap
Dari grafik F – s, usaha sama dengan
luas bangun yang dibatasi oleh garis grafik dengan sumbu mendatar
Usaha: W = luas daerah yang diarsir
Dengan demikian, dari diagram F – s
dapat disimpulkan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya F sama dengan luas
bangun yang dibatasi garis grafik dengan sumbu mendatar s.
5.
Usaha yang Dilakukan oleh Beberapa Gaya
Dalam kehidupan nyata hampir tidak
pernah kita menemukan kasus pada suatu benda hanya bekerja sebuah gaya tunggal.
Misalnya, ketika Anda menarik sebuah balok sepanjang lantai. Selain gaya tarik
yang Anda berikan, pada balok juga bekerja gaya-gaya lain seperti: gaya gesekan
antara balok dan lantai, gaya hambatan angin, dan gaya normal.
Jadi, usaha yang dilakukan oleh
resultan beberapa gaya yang memiliki titik tangkap sama adalah sama dengan
jumlah aljabar usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya. Jika pada sebuah
benda bekerja dua gaya maka usaha yang dilakukan adalah:
W = W1 + W2
Jika terdapat lebih dari dua gaya:
W = W1 + W2 + W3 + ...... + Wn
atau W = ∑Wn
6. Usaha Negatif
Seorang anak mendorong sebuah balok
dengan tangannya. Sesuai dengan hukum III Newton, dapat disimpulkan bahwa gaya
yang bekerja pada balok dan tangan dalam kasus ini sama besar tetapi berlawanan
arah, yaitu FAB = -FBA. Tanda negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Jika
usaha oleh tangan pada balok bernilai positif ( karena searah dengan
perpindahan balok), maka usaha oleh balok pada tangan bernilai negatif.
B. Energi
Energi memegang peranan yang sangat
penting dalam kehidupan di alam ini.Energi menyatakan kemampuan untuk melakukan
usaha.Suatu sistem (manusia, hewan, atau benda) dikatakan mempunyai energi jika
mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi yang dimiliki oleh, benda-benda yang bergerak disebut energi gerak atau energi kinetik sedangkan energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukan atau keadaan benda disebut energi potensial.
Energi yang dimiliki oleh, benda-benda yang bergerak disebut energi gerak atau energi kinetik sedangkan energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukan atau keadaan benda disebut energi potensial.
1. Energi Kinetik
Berapa besar energi yang dimiliki oleh
benda dengan massanya tertentu dan bergerak dengan kecepatan tertentu?
Misalnya, kita melemparkan sebuah bola yang bermassa m.
Jika gaya yang bekerja pada bola itu konstan sebesar F dan dapat memindahkannya sejauh s dari tangan kita, maka menurut hukum II Newton, bola memperoleh percepatan.
Jika gaya yang bekerja pada bola itu konstan sebesar F dan dapat memindahkannya sejauh s dari tangan kita, maka menurut hukum II Newton, bola memperoleh percepatan.
Telah diketahui bahwa sebuah benda yang
diam, jika memperoleh percepatan a melalui jarak s, maka kecepatan akhirnya
dapat dinyatakan dengan persamaan:
V2 = 2 a .s
Jika a diganti dengan , persamaan
diatas menjadi:
F .s adalah besarnya usaha yang
dilakukan oleh tangan kita pada saat melemparkan bola, sedangka ½ m . V2 adalah
besarnya energi yang diperoleh bola yang selanjutnya disebut energi kinetik.
Dengan demikian, jika energi kinetik dinyatakan dengan demikian, jika energi
kinetik dinyatakan dengan simbol Ek maka:
Keterangan:
Ek = energi kinetik (J)
Ek = energi kinetik (J)
m = massa (kg)
V = kecepatan (m/s)
Jadi, energi kinetik sebuah benda yang
bermassa m dan mempunyai kecepatan V, adalah ½ m . V2. Karena m dinyatakan
dalam satuan kg dan V dalam satuan m/s,maka Ek dinyatakkan dalam satuan joule
(J).
2. Hukum Usaha dan Energi Kinetik
Sebuah benda yang massanya m bergerak
dengan kecepatan V1, saat kedudukan benda di A, bekerja gaya tetap F searah
dengan geraknya. Setelah t detik, kedudukan benda di B sejauh s dari A dan
kecepatan benda berubah menjadi V2.
Karena gaya F, benda bergerak
dipercepat beraturan, sehingga berlaku hubungan:
| s = V1 . t = ½ a . t2 | (a)
Karena V2 = V1 + a .t.
Dengan substitusi persamaan a ke
persamaan b didapatkan:
Jadi, usaha yang dilakukan oleh suatu
gaya terhadap sebuah benda sama dengan perubahan energi kinetik benda
itu,menyimpulkan bahwa.Usaha dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai
negatif. Oleh karena itu, energi kinetik dapat juga bernilai positif ataupun
negatif. Sehingga, ada dua kemungkinan berikut:
1) Jika W > 0 maka ∆ Ek > 0
Itu berarti bahwa usaha yang dilakukan
oleh gaya sama dengan penambahan energi kinetik benda.
2) Jika W < 0 maka ∆ Ek < 0
Itu berarti bahwa usaha yang dilakukan
oleh gaya sama dengan pengurangan energi kinetik benda.
3. Energi Potensial
“secara umum energi potensial adalah
energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau dalam suatu keadaan tertentu”.
Contoh energi potensial terdapat dalam air terjun, dalam batu bara, dalam tubuh
kita terdapat energi potensial.
Energi potensial yang tersimpan dalam
air yang berada diatas suatu tebing baru bermanfaat ketika diubah menjadi
energi panas melalui pembakaran. Energi potensial dalam tubuh kita akan
bermanfaat jika kita mengubahnya menjadi energi gerak yang dilakukan oleh
otot-otot tubuh kita.
“Dalam pengertian yang lebih sempit,
atau dalam mekanika, energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena
kedudukan atau keadaan benda tersebut”.Contoh energi potensial dalam pengertian
ini adalah energi potensial gravitasi dan energi potensial elastik.Energi
potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada pada ketinggian tertentu
dari permukaan tanah.Sedangkan energi potensial elastik dimiliki oleh misalnya
karet ketapel yang diregangkan.Energi potensial elastik pada karet ketapel ini
baru bermanfaat ketika regangan tersebut dilepaskan sehingga menyebabkan
berubahnya energi potensial elastik menjadi energi kinetik (kerikil di dalam
ketapel terlontar).
4.
Energi Potensial Gravitasi
Benda yang berada pada ketinggian h
mempunyai potensi untuk melakukan usaha sebesar m .g . h. Oleh karena itu,
dikatakan bahwa benda itu mempunyai energi potensial gravitasi.Jadi, semakin
tinggi kedudukan benda dari tanah maka semakin besar energi potensialnya.Dengan
demikian, kita definisikan bahwa energi potensial gravitasi suatu benda adalah
hasil kali beratnya dan ketinggianya h, sehingga dapat ditulis Keterangan :
Ep = energi potensial gravitasi (J)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (ms-2)
h = ketinggian benda dari acuan tanah (m)
5.
Energi Mekanik
”energi mekanik adalah jumlah energi
potensial dan energi kinetik suatu benda pada suatu saat”.Energi mekanik
dirumuskan:
Keterangan:
Em = energi mekanik (J)
Em = energi mekanik (J)
Ep = energi potensial (J)
Ek = energi kinetik (J)
6.
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Benda sampai di titik
A pada ketinggian hA memiliki kecepatan VA.Setelah sampai di titik B, pada
ketinggian hB benda bergerak dengan kecepatan VB.
Jika gaya berat benda w = m .g, usaha
gaya berat benda selama jatuh dari A sampai B . Jadi, hukum kekekalan energi
menyatakan bahwa, jika suatu benda hanya dipengaruhi gaya-gaya konservatif maka
energi mekanik itu dimanapun posisinya adalah konstan (tetap).
7.
Daya
Daya didefinisikan sebagai usaha yang
dilakukan oleh sebuah benda persatuan waktu. Jadi, daya (P) dihitung dengan
membagi usaha (W) yang dilakukan terhadap selang waktu lamanya melakukan usaha
(t).Karena usaha merupakan hasil perkalian antara gaya dengan perpindahan (W =
F.∆x)
8. Satuan Daya
Satuan usaha dalam SI adalah joule (J),
sedang satuan waktu adalah sekon (s). Jadi satuan SI untuk daya adalah Satuan
daya dalam SI adalah watt (W) untuk menghormati James Watt (1734 – 1819),
seorang ahli permesinan asal Skotlandia yang berhasil menemukan mesin uap.
Dengan demikian:
Satu watt adalah daya yang kecil.Oleh
karena itu, daya sering dinyatakan dalam satuan SI yang lebih
besar, yaitu kilowatt (kW) dan megawatt
(MW).
1 kW=105 W = 1000 W
1 MW=106 W = 1000000 W
A.
Kesimpulan
Usaha merupakan hasil kali antara gaya
yang bekerja dengan perpindahan yang dialami oleh benda. Satuan usaha dalam SI
adalah joule (J).Energi menyatakan kemampuan untuk melakukan usaha.Energi yang
dimiliki oleh benda-benda yang bergerak disebut energi kinetik,sedangkan energi
yang dimiliki oleh benda karena kedudukannya disebut energi potensial.Daya
adalah laju usaha yang dilakukan atau besar usaha persatuan waktu. Satuan daya
dalam SI adalah watt (W)
DAFTAR
PUSTAKA
Nurazizah, Siti. 2007. Acuan Pengayaan Fisika SMA Kelas XI Semester 1. Solo: Nyata Grafika Media Surakarta.
Resnick, Halliday. 1985. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Satriawan, Mirza. 2008. Materi Fisika Dasar, (Online),
Satriawan, Mirza. 2008. Materi Fisika Dasar, (Online),
Young, Hugh D & Roger A Freedman. 1999. Fisika
Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Komentar
Posting Komentar